Sektor industri pengolahan
memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia, dimana perekonomian
Indonesia dilihat dari sisi supply (sektor usaha) terdapat sektor
Industri pengolahan. Sektor ini dalam kacamata pengumpulan data dibagi menjadi
industri pengolahan yang tenaga kerjanya lebih dari 19 yaitu dikumpulkan melalu
survei industri besar dan sedang (IBS). Sementara untuk tenaga kerja kurang
dari 19 didekati dengan survei industri mikro dan kecil (VIMK), baik tahunan
maupun triwulanan.
Seiring meningkatnya
konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya
lainnya yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi telah
mendorong lahirnya revolusi ke empat. Mau tidak mau, Indonesia sebagai bagian yang
tak terpisahkan peradaban dunia akan memasuki era ini. Untuk itu pemerintah
telah mencanangkan lima sektor yang menajadi fokus dan 10 prioritas nasional
dalam rangka mendorong industri nasional. Di sisi lain sektor perindustrian
telah memiliki road map berupa rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN) yang diantaranya menempatkan industri kecil sebagai kontributor
perekonomian.
Dalam rangka menjaga kualitas
data Survei Industri Mikro Kecil (VIMK) Triwulanan, maka BPS Provinsi Jawa
Tengah melaksanakan supervisi kegiatan ini pada tanggal 12-13 Juli 2022 di
Kabupaten Boyolali. Supervisi dilakukan oleh pejabat fungsional statistisi muda
BPS Provinsi Jawa Tengah, Dra. Chaju Ratna Latifa Dewi. Kegiatan supervisi ini
utamanya untuk mencari info terkait sampel VIMK yang memiliki share output
besar, sampel yang mengalami kenaikan produksi signifikan dan sampel usaha yang
volume produksi antar bulannya sama. Supervisi lapangan dilaksanakan di tiga BS
(Blok Sensus) yaitu di Kecamatan Klego dan Kec. Boyolali sebanyak 4 usaha IMK.
Banyak informasi yang
didapatkan dari kegiatan supervisi ini, diantaranya adalah terkait kendala
bahan baku dan BBM, pengaruh pandemi COVID-19, pemasaran, dan lain sebagainya.
Dari kegiatan supervisi ini, diharapkan kualitas data VIMK Triwulanan dapat
dijaga dan petugas pencacah lebih jeli menggali informasi dan fenomena dari
usaha IMK.