Selasa, 18 Desember 2018 - Data kemiskinan merupakan
salah satu indikator strategis. Sumber data kemiskinan ini adalah Survei Sosial
Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya.
Dengan pengawalan yang baik dari kegiatan Susenas ini, tentunya akan
menghasilkan data yang berkualitas. Kepala BPS Kabupaten Boyolali (Drs. Sugita,
MM) bersama Kepala Seksi Statistik Sosial (Sri Setyrdjo, SE) dan staf seksi
statistic Sosial (Wulan Fitriyanti, S.ST) menyampaikan hasil penghitungan angka
kemiskinan Tahun 2018 ini ke Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali yang diterima
oleh Bapak Wakil Bupati Boyolali (Bpk.
M. Said Hidayat, SH) dan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah Kabupaten Boyolali (Bpk. Drs. Nur Kamdani, MM), serta Kepala Bidang
Pemerintahan dan Sosial Budaya BP3D Kabupaten Boyolali (Bpk. Drs. Khusnul Hadi,
MM). Disebutkan bahwa angka kemiskinan di Kabupaten Boyolali Maret 2018 sebesar
10.04 % atau sekitar 98,23 ribu jiwa penduduk miskin. Jika dibandingkan dengan
data tahun sebelumnya turun sebesar 1,92 % atau sekitar 18,16 ribu jiwa.
Sedangkan jika dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan sebesar 1,26 point,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1,96 poin. Indkes keparahan
kemiskinan di tahun 2018 ini sebesar 0,25, jika dibandingkan dengan sebelumnya
tahun 2017 sebesar 0,53. Pemerintah Daerah menyambut baik capaian angka
kemiskinan ini, dengan tetap melaksanakan pengawalan dan pengawasan program
layanan social yang digulirkan baik oleh pemerintah pusat, provinsi maupun
kabupaten. Tidak kalah pentingnya adalah pelaksanaan verifikasi dan validasi
data rumah tangga miskin yang menjadi sasaran program pengentasan kemiskinan
dilakukan secara berkelanjutan dengan kesungguhan, sehingga tersedianya data
rumah tangga yang kurang beruntung ini yang akan menjadi target atau sasaran
berbagai program layanan sosial yang tepat.