Tut Wuri Handayani
Filosofi dari pahlawan nasional yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Tut Wuri Handayani memiliki arti, "di belakang mendorong" dimaknai sebagai, "di depan, seorang pendidik harus bisa menjadi teladan di tengah murid, pendidik harus bisa memberikan ide, dan di belakang, seorang pendidik harus bisa menberikan dorongan." Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya (2 Mei) sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Ki Hadjar Dewantara dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Dalam perkembangaannya kemudahan akses Pendidikan tersebut menjadi bagian penting upaya pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2020 menunjukkan Angka Partisipasi Murni Jenjang SD sebesar 98,58 persen, SMP sebesar 81,64 persen dan SMA sebesar 56,36 persen. Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan proporsi dari penduduk kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah tepat di jenjang pendidikan yang seharusnya (sesuai antara umur penduduk dengan ketentuan usia bersekolah di jenjang tersebut) terhadap penduduk kelompok usia sekolah yang bersesuain. Sejak tahun 2007, Pendidikan Non Formal (Paket A, Paket B, Paket C) turut diperhitungkan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021
‘Serentak Bergerak Wujudkan Merdeka Belajar”