Meninjau Pendataan SEP UTL Dan UTP Di Kecamatan Selo Boyolali

Kegiatan pendataan Survei Ekonomi Pertanian (SEP) masih berlangsung dan sudah di pertengahan jadwal pelaksanaan. Oleh karena itu, kegiatan monitoring lapangan berikut penjaminan kualitas sangat diperlukan agar target pendataan sesuai dengan jadwal dengan kualitas data yang baik.

Pimpinan BPS Kabupaten Boyolali, Ir Sutirin, M.Si bersama dengan subject matter Tim Statistik Produksi BPS Kabupaten Boyolali kembali melakukan supervisi pada daerah dengan Komoditas pertanian yang paling kompleks yakni di Kecamatan Selo. Di Kecamatan Selo ini petani mengusahakan beragam tanaman hortikultura disamping Komoditas pertanian lainnya. Target supervisi SEP oleh BPS Kabupaten Boyolali Kali ini adalah satu sampel responden UTL yakni Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Tarubatang Kecamatan Selo dan satu sampel UTP di Desa Lencoh, Kecamatan Selo. Petugas langsung mewawancarai salah satu Ketua Kelompok Wanita Tani di Desa Tarubatang, Kecamatan Selo yakni Ibu Surani. KWT Tarubatang ini terdiri dari dari dua orang Ketua yaitu Ibu Sri Sartini dan Ibu Surani dengan sebanyak 50 orang anggota yang terdiri dari ibu-ibu setempat.  Komoditas yang diusahakan bawang merah, daun bawang, sawi sendok, kembang kol, brokoli dan selada.

Kelompok Wanita Tani (KWT) ini sudah berdiri sejak 5 tahun lalu. Usahanya meliputi penanaman sampai dengan pengolahan keripik kentang, grubi, kentang, dll. Namun, untuk olahan keripik masih ada kendala dalam pemasarannya. Kegiatan supervisi selanjutnya adalah pada satu sampel UTP di Desa Lencoh, Kecamatan Selo. Secara umum kegiatan pendataan berlangsung lancar karena pemahaman yang cukup baik dari responden. Namun pendataan memang membutuhkan waktu yang cukup lama karena banyaknya Komoditas pertanian yang diusahakan di wilayah Selo ini.