SOSIALISASI SENSUS PERTANIAN TAHUN 2023 BPS KABUPATEN BOYOLALI

Sosialisasi Sensus Pertanian Tahun 2023 BPS Kabupaten Boyolali dengan tema “Mencatat Pertanian Indonesia untuk kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani”diselenggarakan di Hotel Front One Airport, Senin, 22 Mei 2023. Kegiatan ini dibuka oleh wakil bupati Kabupaten Boyolali, Bapak Wahyu Irawan, S.H. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dispertan, Kepala BP3D, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab. Boyolali, camat dan koordinator penyuluh BPP se-kabupaten Boyolali.
Selain dari OPD kegiatan ini juga menghadirkan perwakilan dari perusahaan pertanian di Kabupaten boyolali diantaranya Perum Perhutani Telawa, PT JAPFA, dan Superjaya unggas, kelompok pertanian dan media massa.

Saat membuka acara, Wakil Bupati juga menyampaikan dukungan terselenggaranya Sensus Pertanian 2023 karena setiap kebijakan membutuhkan data akurat dan valid, dan merupakan amanah UU no 16 tentang statistik. Beliau juga berharap ke depan pemerintah mempertimbangkan kembali kurun waktu pelaksaan sensus, yang terlalu lama jika hanya 10 tahun sekali.

Selanjutnya materi narasumber pertama oleh Kepala BPS Kabupaten Boyolali, Ir. Sutirin, M.Si dengan tema kolaborasi pelaksanaan ST2023 untuk mewujudkan statistik berkualitas untuk indonesia maju. Tujuan ST2023 diantaranya untuk mendapatkan gambaran komprehensif terkini pertanian indonesia, menyediakan kerangka sampel untuk statistik pertanian seluruh Indonesia, peningkatan kualitas design kebijakan.

Materi berikutnya oleh Kadispertan, Bapak Bambang Jiyanto, SP,MS yang menyampaikan kondisi pertanian dikabupaten boyolali diantaranya konversi lahan pertanian yang cukup tinggi menjadi jalan tol, perumahan, perindustrian
Harapan beliau untuk dapat memotret kondisi pertanian yang benar kuncinya ada pada kualitas petugas sensus itu sendiri, apakah tahu persis apa saja yang ditanyakan dan strategi pendataannya.

Materi terakhir dibawakan oleh petani milenial, Supriyono ketua poktan desa tarubatang Kecamatan Selo. PETANI MILENIAL bukan hanya petani dengan usia 19 sd 35 namun bisa mentriger teman seusianya untuk berusaha di bidang pertanian dan menguntungkan. Pertanian akan selalu menjadi tumpuan perekonomian suatu negara karena warga butuh pangan. Keberhasilan beliau tidak lepas dari dukungan keluarga, lingkungan, juga pemerintah. Beberapa terobosan yang ia lakukan diantaranya adalah
pelatihan pertanian, pembuatan program wirausaha muda pertanian, taman tani wisata petik sayur dll.